ANNE FRANK

Anne Frank

Dia adalah sosok gadis yahudi yang terlahir empat tahun lebih awal sebelum Adolf Hitler diangkat menjadi Kanselir Jerman. Masa kecilnya menyenangkan sampai pengangkatan Hitler karena kemudian hidupnya -juga orang2 yahudi lainnya- terusik oleh Hitler dan Nazi yang anti-yahudi. Ayahnya terlebih dahulu pindah ke Belanda untuk mempersiapkan kehidupan yang lebih aman dan baik. Setahun kemudian, Anne bersama kakak perempuan dan Ibunya menyusul ke Belanda. Malang, Nazi tak lama kemudian mulai menginvasi Belanda. Sejak saat itu, Anne harus berpindah-pindah sekolah untuk menghindari invasi Nazi.Jerman di bawah Hitler memperlakukan orang Yahudi dengan buruk. Mereka mendapat perlakuan sangat kasar dan diangkut dengan menggunakan kereta ternak secara bergerombol ke suatu tempat yang jauh dan tidak manusiawi, ada yang bilang, di bunuh disana. Mereka dibedakan dari yang lain (non yahudi) dengan menggunakan suatu lencana.Tiga minggu setelah ulang tahunnya yang ketiga belas, Anne dan keluarganya terpaksa harus benar-benar bersembunyi. Ayahnya telah menyiapkan sebuah ruangan rahasia di dalam rumahnya. Namun lama kelamaan mereka merasa tak aman lagi tinggal di rumah itu, akhirnya mereka mengungsi ke rumah seorang kerabat yang baik hati dan bukan yahudi yang rela memberikan tempat dan mau merahasiakan dari nazi. Sejak saat itu, Anne mulai rajin menulis buku harian yang ia dapat sebagai kado ulang tahun dari ayahnya.

“Banyak teman dan kenalan kami sesama orang Yahudi yang dibawa pergi secara berkelompok. Gestapo memperlakukan mereka dengan sangat kasar, dan mengangkut mereka dengan kereta-kereta ternak ke Wasterbork, sebuah kamp besar di Drenthe, di mana semua orang Yahudi dikumpulkan. .. Jika situasi di Belanda saja sudah begitu buruk, bagaimana di tempat-tempat yang jauh dan tak beradab di mana Jerman membuang orang-orang yahudi itu? Kami menyimpulkan bahwa sebagian besar dari mereka dibunuh. Radio Inggris mengatakan mereka dibunuh dengan cara digas.”

Kehidupan di tempat persembunyian pada saat itu, tentu saja, begitu mencekik, tegang, namun membosankan karena mereka di sana bukan untuk sehari atau dua hari.Tidak boleh ada suara sekecil apapun, karena dapat memberikan pertanda bagi pihak lain.

Di halaman yang lain di buku hariannya, Anne menulis “Sangatlah mustahil bagi saya membangun hidup berlandaskan kekacauan, penderitaan, dan kekacauan, penderitaan dan kematian. Saya menyaksikan dunia tengah berubah secara perlahan menjadi liar. Saya mendengar kilat yang menyambar, yang suatu hari nanti akan menghancurkan kami. Saya merasakan penderitaan jutaan orang. Meskipun demikian, setiap kali menatap langit saya merasakan pada akhirnya segala sesuatu nya akan berubah menjadi lebih baik, bahwa segala kekejaman ini akan berakhir, serta ketenangan akan kembali hadir.”

Suatu hari tempat persembunyian mereka terbongkar, mereka pun digerebek dan di bawa ke tempat di mana orang-orang Yahudi lainnya dibunuh. Pada saat inilah Anne,kakak perempuan dan Ibunya terpisah dari Ayahnya. Memilukan. Selama di tempat pembuangan mereka berusaha mencari informasi mengenai ayahnya namun tak pernah ada berita baik. Dan akhirnya mereka pun percaya bahwa ayahnya telah meninggal. Di tempat pengasingan di mana wabah tifus merebak, Anne dan kakaknya pun terserang, dan akhirnya meninggal dunia. Ibunya pun meninggal di tempat tersebut.

Selama mereka diasingkan, sahabat2 baik ayahnya yang memberikan tempat untuk tinggal, menemukan kertas2 potongan buku harian Anne berserakan di lantai. Mereka pun mengumpulkan dan menyimpannya. Seusai perang, ayah anne yang sesungguhnya msih selamat, kembali ke Amsterdam lalu membuat pengumuman untuk mencari istri dan anak2nya. Dia belum mengetahui bahwa mereka semua sudah tiada.Pengumuman yang ia buat berhasil mempertemukannya dengan sahabat2nya, yang kemudian menyerahkan potongan tulisan Anne kepada Ayahnya. Pada akhirnya tulisan Anne diterbitkan dengan judul Secret Annexe 2 tahun setelah Anne meninggal.Saat ini rumah keluarga Anne di 263 Prinsengracht menjadi museum Anne Frank. Buku hariannya kini telah diterjemahkan ke dalam 67 bahasa dan menjadi salah satu buku yang paling banyak dibaca di dunia.

Anne Frank ibarat Ade Irma Suryani Nasution di Indonesia, gadis malang yang tidak tau apa-apa harus menjadi korban kejamnya dunia politik. Dia meninggal di usia sangat muda, 15 tahun. Sedih dan terhanyut juga baca buku yang menceritakan kisah Anne Frank ini. Dan membuat saya makin bersyukur terlahir pada waktu dan tempat di mana perang dan penindasan seperti ini tidak lagi terjadi. >o<

FYI, kisah tentang Anne Frank selain dalam buku hariannya yang telah dibukukan juga telah diabadikan dalam “Wanita-Wanita yang Mengubah Dunia” karya Rosalind Horton dan Sally Simmons tahun 2006. Buku ini berisi tentang kumpulan cerita tentang wanita-wanita yang pernah mengukir sejarah di dunia. 😉

3 thoughts on “ANNE FRANK

  1. wah, sudah ganti background nih… eksotis, kayak kayu jati… hehehe,,, semangat ya nulis nya ya.. ntar kalo ga nulis2 aq salip lo…

    Like

Leave a reply to yay Cancel reply