Yang Spesial dari Kampung Saya :)

Wewh sudah lama ternyata nggak nulis 😀 Benar-benar sedang menikmati liburan di kampung halaman. Baru saja dimention sama teman di twitter, isinya mengingatkan saya pada makanan spesial : MANISAN CARICA.=)

Ini dia yang saya bilang manisan carica. Sepintas mungkin penampilannya mirip dengan manisan biasa, tapi tunggu dulu, jangan percaya dengan gembar gembor bahwa rasanya sangat enak sebelum mencobanya sendiri 🙂
Komentar teman-teman saya yang baru pertama kali mencoba pasti tidak jauh-jauh dari : ” ini buah apaan?wkwkw. Jangan salah sangka, itu karena mereka bilang rasanya unik, mungkin karena mereka belum pernah makan buah yang namanya CARICA.

Jadi, apa itu buah CARICA?

image from: caricawonosoboasri.blogspot.com

Buah carica (Carica pubescen) sebenarnya masih family dari buah pepaya (Carica papaya), bentuk buahnya pun mirip. Tapi meskipun begitu, rasanya sama sekali berbeda. Buah carica berukuran kecil, rata-rata sebesar kepalan tangan orang dewasa. Buah carica yang sudah matang sekalipun lebih banyak mengandung getah dibandingkan buah pepaya. Oleh karena itu jangan sekali-kali mencoba memakan buah ini sebelum diolah terlebih dahulu layaknya buah pepaya.

Pohon carica hanya dapat tumbuh di dataran tinggi yang curah hujannya tinggi. Itulah sebabnya hanya sedikit daerah di Indonesia yang mengenalnya, misalnya saja Wonosobo (kampung halaman saya 🙂 ). Kabarnya sih pohon ini juga tumbuh di Lembang – Bandung, tapi tampaknya belum dimanfaatkan sebagai wisata boga seperti di Wonosobo. Dan ternyata, pohon ini pernah diuji cobakan di Malang – Jawa Timur dan dapat tumbuh, tetapi tampaknya tidak berkembang dengan pesat seperti di Wonosobo. Sepertinya petani Malang lebih tertarik pada buah apel ketimbang keluarga pepaya. Hahaha.. only a joke..

images by 3.bp.blogspot.com

Satu botol manisan carica bisa berkisar antara 11000 sampai 13500 rupiah. Sedangkan buah mentahnya di pasaran hanya sekitar 5000 – 6000 rupiah per kilo (1 kilo paling tidak bisa sampai 10 buah).  Kalau beli langsung dari petaninya lebih murah lagi, per
kilonya bisa cuma sekitar 2000-an saja. Satu botol carica hanya cukup menampung 1 buah. Wow, bisnis yang menggiurkan ;p

Waktu masih SMP dulu sering buat makanan ini. Dan rasanya lebih enak lho membuat sendiri daripada beli yang sudah jadi. Kenapa? Karena kita nggak perlu pakai pemanis buatan (yang dapat menimbulkan efek rasa pahit dan kadang bisa memicu sakit kerongkongan bagi yang tidak cocok) juga lebih sehat karena tanpa bahan pengawet. Caranya pun mudah.

Bocoran resep membuat manisan carica. (Resep original dan telah disempurnakan berdasarkan pengalaman 🙂 )

Bahan-bahan :

Buah carica, gula pasir, kapur lenjet (kapur yang biasanya dikunyah oleh nenek-nenek bersama sirih dan tembakau), daun pandan, dan vanili.

Caranya?

1. Pertama-tama buah carica dikupas terlebih dahulu tentunya, dipotong memanjang dari atas ke bawah (ukuran irisan sesuai selera), pisahkan daging buah dari biji dan serat-serat di antara biji dan dagingnya. Biji boleh dibuang, namun serat-
serat cukup dipisahkan dan dicuci.

2. Selanjutnya daging buah dicuci, lalu direndam kurang lebih selama 15 menit dalam air kapur lenjet (kapur lenjet dilarutkan dalam air hangat). Ini bertujuan untuk mengeluarkan semua getah dari buah carica. Jangan lupa bungkus tangan dengan plastik saat mengupas karena buah carica sangat bergetah.

3. Setelah 15 menit buah carica dicuci hingga bersih. Rebus buah carica dalam air. Banyaknya air sesuai selera. Nantinya air ini yang akan menjadi kuah manisan.

4. Jika telah mendidih, masukkan gula pasir (sesuai selera) serat-serat yang telah dicuci agar aroma dan wanginya lebih terasa. Tambahkan daun pandan dan vanili. Aduk pelan-pelan hingga gula dan vanili melarut rata.

5. Angkat jika buah sudah empuk. Maka jadilah manisan carica. Mudah kan? Manisan carica lebih enak dihidangkan dingin-dingin. Sebaiknya disimpan di dalam lemari es, dan dihidangkan bersama es batu. Nyummm. Jadi pengen buat lagi… 🙂